Sunday 3 September 2017

Yipiiii........

Akhirnya setelah bekerja keras selama setahun belakangan, tim SimplyMii memutuskan untuk mengasah kerjasama dan tim spirit dengan melakukan perjalan menuju pulau dewata, Bali.

Jika selama ini ladyloves mungkin hanya bisa chat via aplikasi WhatsApp ataupun via LINE, maka foto di atas adalah foto "behind the scene" personel-personel yang selama ini bekerja melayani customer dan ladyloves dengan sepenuh hati.




Tasya, Nadya, Yanti, Sani, Ara dan Tasya bahu membahu melayani semua permintaan yang masuk baik itu via online maupun di store kami District 12, fX Sudirman. Sedangkan Fadil dan Boy memberikan support dalam hal administrasi persediaan/inventory dan produksi barang. Mereka semua adalah tulang punggung brand SimplyMii dari mulai nol sampai sekarang.

Kembali ke jurnal perjalanan SimplyMii, hari pertama dari airport langsung menuju kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK). Karena trip ke Bali tentu tak akan lengkap tanpa berkunjung ke kompleks ini serta juga menonton pertujunjukkan Tari Kecak di Pura Uluwatu.

Garuda Wisnu Kencana adalah taman kultural seluas kurang lebih 60 hektar yang digagas oleh Nyoman Nuarta dan teman-temannya sebagai "tribut" kepada dewa Wisnu serta kepada burung "mythical" Garuda. Tadinya patung ini dirancang berdiri megah setinggi 120 meter dan bisa terlihat dari jarak berpuluh kilometer. Namun karena saran dan pertimbangan dari pemuka adat setempat akan kurangnya keseimbangan alam jika ada satu patung yang dominan dibandingkan kawasan sekitarnya, maka saat ini patung tertinggi hanyalah Patung Wisnu yang tegak berdiri setinggi 23 meter.

Setelah puas menikmati pemandangan dan berfoto ria, perjalanan dilanjutkan menuju Pura Uluwatu, di ujung selatan Pulau Bali, untuk menikmati Tari Kecak. Pertujukkan Tari yang diciptakan tahun 1930-an ini terinspirasi dari kisah klasik Ramayana, dimana Sri Rama berjuang mempertahankan martabat dan harga dirinya serta menyelamatkan Dewi Sinta yang diculik oleh raksasa mengerikan bernama Rahwana. Bunyi ...cak...cak...cak adalah metafora dari suara kera-kera pengikut setia Sri Rama yang dipimpin oleh Hanuman. Hari itu, banyak sekali wisatawan mancanegara yang datang, sehingga lokasi pertunjukkan penuh sesak, meluber hingga ke tepi arena teater. Setelah menonton pertunjukkan hingga selesai, perjalanan dilanjutkan untuk menikmati santap malam di kawasan Jimbaran.





Keesokan harinya, pergi ke pantai adalah hal yang wajib di Bali, dan tentu saja bermain-main di laut adalah salah satunya. Tanjung Benoa di Nusa Dua menjadi rute tujuan untuk menghabiskan waktu di siang itu. Pengelola area water sport menawarkan banyak sekali permainan seru seperti flying fish, banana boat, jet ski, parasailing, serta naik boat melihat ikan hias di terumbu karang dan penangkaran penyu di Pulau Penyu, Nusa Lembongan. Setelah bergosong-gosong ria di laut, kami kembali ke hotel untuk beristirahat.




Hari terakhir diisi dengan diskusi bebas, dan casual trip di sekitar Pantai Kuta dan Seminyak. Banyak toko-toko unik, cafe-cafe dan galeri-galeri yang bisa menjadi inspirasi bagi semua anggota tim. Untungnya hotel tempat kami menginap, Kutabex Kuta Bali, berada di lokasi yang sangat strategis, sehingga mengitari Kuta sangat mudah dan nyaman.



Rasa kebersamaan yang muncul dalam perjalanan ini membuat semangat untuk bekerja sama dan melayani ladyloves SimplyMii menjadi semakin berlipat ganda. Banyak hal yang bisa dipetik dari perjalanan tersebut, mulai mengenali karakter masing-masing personel lebih dalam, serta bagaimana mencari solusi untuk mengatasi permasalahan yang muncul.

Itulah kira-kira sekelumit perjalanan tim SimplyMii ke Bali, sampai jumpa di SimplyMii Trip berikutnya.

No comments:

Post a Comment